Selingkuh Merupakan Tanda Gangguan Kepribadian?

Share :
Jangan lupa membaca artikel tentang bisnis di > Informasi bisnis terbaik 2020.

penyebab-selingkuh-dalam-pernikahan-doktersehat
Photo Credit: everydayfeminism.com

DokterSehat.Com– Mengetahui pasangan melakukan perselingkuhan rasanya seperti mimpi buruk. Wajar jika Anda merasa sangat marah atau sakit hati saat tau pasangan Anda berselingkuh dan memutuskan untuk berpisah. Dr. Jim Walkup, seorang konselor pernikahan, menyebutkan bahwa pasangan yang selamat dari perselingkuhan adalah pasangan yang menyadari bahwa perselingkuhan dapat membuat mereka kehilangan sesuatu yang sangat berharga.

Setiap pasangan memiliki alasan yang berbeda yang memicu perselingkuhan, namun secara umum penyebab perselingkuhan dapat dibagi menjadi beberapa faktor, yaitu minimnya komunikasi antar pasangan, ada riwayat selingkuh dan tidak ketahuan, dan yang paling sering terjadi adalah tidak menyadari adanya konsekuensi perselingkuhan di masa depan.

Terlepas dari apa pun penyebab perselingkuhan, para ahli menyebutkan bahwa gangguan kepribadian juga memicu terjadinya perselingkuhan, yaitu:

1. Gangguan kepribadian ambang (Borderline personality disorder)
Orang dengan gangguan kepribadian ambang biasanya tidak stabil dalam menjalin hubungan dekat dengan orang lain. Orang yang dianggapnya sebagai teman dekat dapat seketika berubah menjadi musuh. Suasana mood penderita gangguan kepribadian ambang ini dapat berubah secara drastis mulai dari sedih, marah, hingga cemas dalam hitungan hari. Gangguan ini yang memungkinkan seseorang untuk tidak mampu menjalani komitmen dalam waktu yang lama.

2. Gangguan kepribadian narsistik
Pada penderita gangguan kepribadian narsistik umumnya mereka merasa memiliki pesona yang lebih dari orang lain sehingga selalu muncul dorongan untuk menaklukkan orang lain. Penderita narsistik merasa membutuhkan perhatian dan kasih sayang dari orang lain meski tidak mampu membalasnya.

3. Gangguan kepribadian histrionik
Orang dengan gangguan kepribadian ini cenderung mementingkan diri sendiri, memiliki emosi berlebihan dalam mencari perhatian, termasuk perilaku seduktif yang tidak tepat dan memiliki kebutuhan yang tingg untuk selalu mendapat pembenaran. Mereka cenderung impulsif, dan merasa tidak nyaman apabila tidak menjadi pusat perhatian.

Meskipun perselingkuhan bisa terjadi karena adanya gangguan kepribadian, namun belum tentu perselingkuhan murni terjadi karena gangguan kepribadian Anda atau pasangan.

Sebaiknya, lakukan introspeksi diri bersama pasangan mengenai perselingkuhan yang terjadi. Bicarakan dengan kepala dingin, jika perlu minta bantuan psikolog keluarga atau ahli kesehatan jiwa untuk menyelesaikan masalah ini.



Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.

Daftar Isi [Tutup]

    Newer
    Older

    0 Comments

    Post a Comment

    Terkini