Anak Sering Lemas Karena Anemia, Jangan Sepelekan
DokterSehat.Com– Anemia adalah jenis kelainan darah yang umum dialami oleh siapa saja khususnya wanita yang sedang menstruasi dan anak-anak. Anemia bisa terjadi karena sel darah merah yang membawa hemoglobin jumlahnya kurang dari normal. Dampaknya, suplai oksigen ke seluruh tidak optimal sehingga tubuh kerap mengalami lemas.
Kapan anak dikatakan mengalami anemia?
Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO), seseorang anak berusia 6-59 bulan bisa dikatakan mengalami anemia kalau kadar hemoglobinnya kurang dari 11g/dL.
Selanjutnya, anak berusia 5-11 tahun dikatakan mengalami anemia kalau memiliki kadar hemoglobin di bawah 11,5 g/dL. Terakhir, anak berusia di atas 12 tahun dianggap mengalami anemia saat hemoglobinnya berkadar kurang dari 12 g/dL.
Apa penyebab anemia pada anak?
Perlu digarisbawahi, anemia bukalah penyakit, tapi gejala yang timbul dari penyakit. Anemia pada anak bisa terjadi karena kehilangan banyak darah, kekurangan trombosit, hingga meningkatnya laju penghancuran trombosit pada tubuh. Lebih lanjut, anemia juga bisa terjadi karena malaria, infeksi cacing, dan TBC.
Anemia banyak terjadi pada anak karena mereka kerap kekurangan zat besi. Akibatnya, darah merah tidak bisa bekerja dengan maksimal sehingga anak kerap mengalami lemas dan lesu.
Apa risiko anemia pada anak?
Anak yang kerap lemas dan tidak semangat bergerak bisa jadi terkena anemia. Orang tua tidak boleh sembrono dan menganggap hal itu wajar. Kalau anak sampai mengalami anemia kronik, tumbuh kembangnya akan terganggu secara perlahan-lahan.
Anemia kronik menyebabkan perkembangan kognitif, motorik, dan afektif jadi menurun. Anak akan sulit banyak hal dan lebih suka diam karena tubuh susah digerakkan.
Agar pertumbuhan anak bisa berjalan dengan lancar, orang tua harus lebih peduli dan segera memberi tindakan pencegahan. Misal segera diperiksakan ke dokter atau diperhatikan asupan nutrisinya agar seimbang.
Selain sebagai media informasi kesehatan, kami juga berbagi artikel terkait bisnis.
Daftar Isi [Tutup]
0 Comments
Post a Comment